Nostalgia Masa Kuliah Di Bandung

Akhir Tahun lalu saya dan keluarga kembali bernostalgia di Bandung. Sebenarnya hampir setiap Tahun  saya pergi ke Bandung, tetapi hanya mengantar istri , jarang mampir-mampir, rute perjalanan, lokasi, ya itu-itu saja. Bagi istri saya, sudah satu setengah tahun sejak terakhir kami jalan-jalan di Bandung. Istri saya  Setengah Bandung Setengan Kalimantan, meski demikian saya belum pernah membawanya ke Kalimantan , entahlah suatu hari nanti


 Istri yang minta jalan-jalan ke Bandung. Untuk mengenang masa kuliah (dan alasan ngirit), kami sengaja memilih hotel di sekitar dago dan menyewa motor untuk akomodasi dan transportasi. Mengingat waktu kuliah kami sama-sama nge-kos di daerah Dago dan kemana-mana selalu naik motor. Jadi liburan kali ini kami hanya ingin jalan-jalan dan mengunjungi tempat-tempat favorit kami kala itu. Kami tiba di hotel jam 2 siang dan minta tolong untuk di drop motor jam 3 sore.

Kami memulai jalan-jalan sore dengan mengunjungi Jalan Tubagus Ismail alias tempat kos kami. Lalu mampir ke Bakso Mandeep di Jalan Dipati Ukur. Bakso ini adalah favorit kami di Bandung, biasanya setelah jogging sore, pacar saya (kala itu) minta jatah Bakso Mandeep. Bakso ini memiliki banyak variasi dan rasanya istimewa. Dua tahun tidak mampir kesini harganya sudah naik dua kali lipat, tetapi menurut saya tetap masih terjangkau.



Bakso mandep memiliki banyak varian, mulai dari bakso standar, gorengan, tahu, hingga siomay.

Selanjutnya kami jalan ke mall Paris Van Java (PVJ), karena pada kunjungan tahun sebelumnya kami sudah jalan-jalan di daerah seputar Dago. Lalu dilanjutkan dengan mengunjungi daerah Setia Budi untuk makan malam. Kami memilih untuk makan di Suis Butcher daerah Setia Budi, salah satu resto steak favorit kami di Bandung. Saya jatuh cinta dengan steak dan wafel kentang entrecote. Setelah makan malam, kami memutuskan untuk kembali ke hotel dan melanjutkan jalan-jalan keesokan hari.


Ngopi Doeloe, salah satu tempat nongkrong favorit saya. Nyaman dan harganya pas di kantong.


Setelah sarapan di hotel, kami melanjutkan jalan-jalan. Kali ini tujuan kami adalah Lembang, tapi lewat ke eks kampus terlebih dahulu di Jalan Ganesha. Saat kuliah kami sering jalan-jalan ke Lembang di pagi hari. Tidak mampir kemana-mana, hanya jalan menikmati pemandangan dan udara segar. Kami mengulangi masa-masa itu. Lalu mampir untuk jajan dan minum di cafe Ngopi Doeloe Dago. Kami mencoba omlet menu sarapan Ngopi Doeloe. Cafe ini juga menjadi salah satu spot favorit kami untuk nongkrong. Menu lengkap, rasa nikmat, tempat nyaman, dan yang penting cocok di kantong mahasiswa.


Saya suka omlet di pagi hari (apalagi ditambah nasi uduk lengkap dengan kering tempe).





Terakhir, berkunjung ke Bandung tidak lengkap rasanya apabila tidak mampir ke FO. Pilihan kami jatuh di Rumah Mode, Setia Budi. Tempatnya nyaman, luas, dan lengkap. Setelah puas berbelanja (baca: kehabisan uang), kami kembali ke hotel dan meminta tolong agar motor diambil.
Biaya Akomodasi & Transportasi:

Hotel Royal Dago: Rp 390.000
Rental Motor: Rp 60.000 + Rp 15.000 (drop motor) + Rp 15.000 (ambil motor)
Bensin: Rp 15.000

Maaf ya sahabat ini tahun lalu sebelum saya aktif ngeblog lagi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel