5 Novel Indonesia Terbaik
5 novel Indonesia terbaik
ini berdasarkan apa yang saya baca. Jika kita tidak sepaham, bisa jadi
karena bacaan saya yang terbatas, atau bisa jadi karena selera kita
berbeda. Yang pasti, terbaik tentu kembali pada subektifitas
masing-masing yang membuat versinya. Bagi saya, salah satu ciri novel
terbaik adalah, kita dibuat betah saat membacanya, walaupun tebal, namun
tidak terasa lelah dan merasa ‘sedih’ ketika kita menyadari hanya
tinggal beberapa halaman yang kita baca, seakan kita berharap jalan
cerita terus dan terus berlanjut walau halaman cover belakang sudah
menanti.
5 Novel Indonesia Terbaik versi saya
Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer)
– Buku pertama dari Tetralogi Buru karangan sastrawan legendaris
Indonesia Pramoedya Ananta Toer. Membaca novel ini, saya seakan diajak
berkelana di era penjajahan Belanda. Tokoh Minke yang ada di novel ini,
melakukan perjuangan kaum pribumi lewat tulisan-tulisannya di koran
Belanda, Minke adalah pribumi yang berkesempatan mendapatkan pendidikan,
ia pelajar
disekolah yang lebih layak daripada yang didapat kaum pribumi lainnya
di masa itu. Banyak pelajaran moral yang bisa diambil dari novel ini.
Novel ini dilarang oleh Kejaksaan Agung tahun 1981, dengan tuduhan
mempropagandakan ajaran-ajaran Marxisme-Leninisme dan Komunisme. Pram
menulis novel ini pada tahun 1975
ketika Ia berada di penjara Pulau Buru, novel ini pertama kali terbit
pada tahun 1980. Novel lain dari Tetralogi Buru yang tidak kalah
dahsyatnya adalah : Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
**
Laskar Pelangi (Andrea Hirata) – Ini novel yang bagi saya adalah buku novel Indonesia terbaik dan paling fantastis di era 2000-an hingga sekarang. Laskar Pelangi, bercerita dengan polos namun sangat tajam mengiris hati. Baru beberapa lembar membaca novel ini, saya sudah merasakan rasa pilu mengetahui begitu kelamnya nasib anak-anak di Pulau Belitung dulu. Kisah novel ini memang berdasarkan kisah nyata penulisnya, Andrea Hirata. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang sangat ingin sekolah, haus ilmu, menjalin persahabatan dengan kuat dan memiliki mimpi-mimpi besar. Laskar Pelangi sudah difilmkan, walaupun bagi saya filmnya tidak memuaskan dan tidak berhasil memvisualisakan kedahsyatan isi novel ini. Bagi anda yang hanya menonton filmnya namun belum membaca novelnya, saya sangat rekomendasikan anda membaca novel ini.
**
5 Cm (Donny Dhirgantoro) -
“Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan
kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu
bawa mimpi dan keyakinan itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan
percaya bahwa kamu bisa.” Itulah salah satu kutipan yang ada dalam
novel ini. 5 Cm bercerita tentang persahabatan 5 orang anak yang
kemudian tumbuh menjadi remaja yang ‘liar’ – mereka punya tekad atas
mimpi-mimpinya, mereka membuktikannya saat mereka bahu membahu mencapai
puncak tertinggi Jawa, Mahameru. Merinding dan menyegarkan, itulah 2
kata yang bisa saya katakan tentang novel ini.
**
Atheis (Achdiat Karta Mihardja)
– Ini novel yang terbilang cukup berat, setidaknya bagi yang awam
terhadap ‘kajian filsafat.’ Walaupun jalan ceritanya mengalir tenang
namun dibalik itu banyak pelajaran moral yang dapat kita tangkap dalam
novel ini. Novel ini mengisahkan seorang Muslim muda yang dibesarkan
untuk berpegang pada agama (Islam), tetapi akhirnya meragukan agamanya
sendiri setelah berurusan dengan seorang sahabat yang Marxis-Leninis dan
seorang penulis yang nihilis. Membaca novel ini, kita juga diajak
bertamasya ke Garut dan Bandung tempo dulu. Novel ini pertama kali
terbit pada 1949. Terjadi kecaman dari berbagai tokoh agama saat itu
terhadap novel ini. Selain menerima penghargaan dari pemerintah pada
tahun 1969, Atheis sudah termasuk dalam UNESCO
Collection of Representative Works. Saya rekomendasikan Anda membaca
novel ini, jangan takut tersesat ketika membaca novel ini, justru anda
akan mendapatkan banyak pemahaman tentang arti keimanan dan memegang
teguh keyakinan anda.
**
Gajah Mada (Langit Kresna Hariadi) – Novel
ini adalah novel pertama dari 5 seri Gajah Mada yang ditulis oleh
Langit Krena Hariadi. Novel pertama ini berkisah tentang awal Gajah Mada
meniti karir di Majapahit, sebagai hulu balang yang kemudian namanya
naik daun setelah menyelamatkan Raja Jayanegara (Raja kedua Mahapahit)
dari pemberontakan. Kisah Gajah Mada muda yang menjadi tonggak awal
sebelum kemudian kelak Ia menjadi Mahapatih yang namanya dikenang hingga
saat ini. Novel ini cukup tebal, 582 halaman tapi karena isi dan jalan
ceritanya mengalir, membaca novel ini bagaikan memakan dengan pelan roti
keju sambil menyeruput kopi hitam yang bagi saya adalah sangat lezat.
***
Itulah 5 novel karya penulis Indonesia yang bagi saya adalah yang terbaik, setidaknya menjadi yang terbaik versi saya, versi Goyangkarawang.com!
0 Response to "5 Novel Indonesia Terbaik"
Post a Comment